Tearmoon Empire Story I - Bab 38

Tearmoon Empire Story (WN)
Lakon 1 - Tuan Putri Yang Terpancung


Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/40

Yeeeyyyy,, udah ngejar manganya (English).... Cihuuyyyyy



38 - Manuver rahasia sang pelayan - bagian 1


Nah, sedikit kembali kebelakang.

"Anne, ulurkan tanganmu."

Ketika Mia telah selesai berganti busana dan siap untuk menuju ke pesta, ia mengatakan itu pada Anne.
Dia memberikan koin emas Kadipaten Beluga padanya.

"Silakan gunakan dengan bebas."

Kata Mia.
Pada dasarnya Mia adalah seseorang yang hemat. Bagaimanapun, membuang-buang uang hanya akan mendekatkan lehernya menuju Guillotine. Selain itu, ia telah kehilangan keinginan untuk membeli sesuatu begitu ia berpikir Tentara Revolusi akan merampasnya darinya.
Namun, satu-satunya pengecualian adalah jumlah uang yang ia berikan pada Anne, pengikut setianya.
Belum lagi dengan apa yang terjadi pada garis waktu sebelumnya, Mia berpikir untuk membalas budi sebanyak mungkin pada pengikut setianya itu yang rela membersamai dirinya jauh dari keluarganya sendiri.

"Dirimu bisa berjalan-jalan selagi diriku menghadiri pesta. Dirimu bebas pergi ke kota, maupun tetap berada di asrama."

Baru tiga hari sejak tiba disini, namun meski begitu, dia pasti lelah di lingkungan barunya. Bahkan sekarang selepas ia mendandani dirinya dengan cepat.
Mia mengatakan hal itu dengan niat untuk mengistirahatkan Anne, meski hanya untuk jeda yang singkat ia ingin dia bersenang-senang dan menyegarkan diri..... tapi.....

"Saya akan mengerjakannya dengan benar, Putri Mia. Saya pasti akan memenuhi harapan anda."

Untuk beberapa alasan, Anne menganggukkan kepala sambil menjawab dengan penuh semangat.


Ini adalah konten terjemahan yang diterjemahkan di pemudatunawisata.my.id, jadi pastikan membaca dari sini ya!


Sejak ia menjadi pelayan eksklusif, kehidupan Anne berubah drastis.
Ia telah mengirim sebagian besar gajinya untuk orang tuanya, mereka tidak lagi mengalami kesulitan keuangan seperti dulu. Selain itu, adik perempuannya, Elise, juga diangkat menjadi seniman dibawah naungan Yang Mulia Putri, oleh karenanya kehidupan keluarganya sekarang berkecukupan.
Karena itulah Anne tidak menganggap koin emas yang Mia berikan sebagai "uang saku yang bebas ia gunakan".

――Putri Mia dengan bijak telah menyisihkan uang saku berharganya. Saya harus memenuhi harapan beliau!

Namun, Anne mengira bahwa ia diberi koin emas sambil dipercayakan dengan suatu misi yang harus ia kerjakan.

――Kiranya, apa gerangan yang bisa saya lakukan untuk membantu Putri Mia?

Setelah berpikir panjang dan keras mengenai apa yang diharapkan darinya, Anne sampai pada kesimpulan bahwa, anehnya, itu sama dengan apa yang yang Mia coba lakukan.
Dan, itu adalah koneksi.
Tentunya, tidak mungkin bagi Anne untuk menjalin koneksi dengan putra-putri bangsawan di akademi. Tapi, lain cerita kalau itu jelata seperti tukang kebun, juru masak, atau manajer asrama yang bekerja di akademi.
Anne telah mempelajari sesuatu selama ia bekerja di istana.
Itu adalah para pelayan istana yang menjaga keberlangsungan kehidupan harian istana.
Kekuatan mereka tidaklah kecil,

――Untuk mendukung percintaan Putri Mia dan membuat kehidupan akademinya nyaman, saya perlu membangun koneksi di berbagai tempat.

Sambil menggenggam koin-koin emas di tangannya, Anne pergi menuju kota.
Untuk para juru masak yang memiliki tangan yang kasar, ia akan memberi mereka beberapa minyak kuda berkualitas. Untuk para pengrajin yang bekerja di sekitar kebun, ia akan memberi suplemen nutrisi. Masing-masing dari mereka ia beri sesuatu yang kiranya akan menyenangkan hati mereka.
Tidak seperti para bangsawan yang menyukai kelimpahan dalam tangan, rakyat jelata lebih dari bahagia bahkan jika hanya menerima hadiah kecil. Tidak mungkin untuk tidak memanfaatkan hal itu.
Ketika ia telah merampungkan segalanya, koin emas yang diserahkan padanya masih tersisa setengah.

"Sesuatu seperti ini....."

Anne berjalan-jalan melintasi jalanan kota, dan dalam langkahnya, ia berhenti didepan salah satu toko busana.

"Waahh, cantiknya...."

Terpajang suatu gaun. Gaun dengan warna dasar biru muda dirancang dengan rapi dan anggun, layaknya bunga yang mekar pada hamparan ladang bunga musim semi.

"Mmm, itu gaun yang indah, apakah itu sedikit terlalu besar bagi Putri Mia?"

Harganya sama dengan jumlah koin yang digenggam Anne saat ini. Setelah keragu-raguan beberapa saat, Anne akhirnya memutuskan berjalan melewati toko tersebut.


Ini adalah konten terjemahan yang diterjemahkan di pemudatunawisata.my.id, jadi pastikan membaca dari sini ya!


Kembali ke akademi, Anne menghela nafas kecil.

"Masih ada dua jam atau lebih sampai pesta berakhir."

Dia hendak beristirahat dalam kamarnya sebentar, namun ketika ia melihat keluar halaman.

"Eh?"

Dia melihat seorang gadis.
Seorang gadis tampak kebingungan dan hampir menangis. Dia memiliki rambut perak yang memanjang sampai pinggangnya dan kulit sehat berwarna gandum.
Itu adalah karakteristik suku Roule, suku minoritas yang ada di Kekaisaran Tearmoon.
Tapi lebih dari itu, Anne mengenali gadis itu.

"Kamu....., kalau tidak salah, pelayan Nona Tiona?"

Seorang pelayan yang membersamai Tiona, putri dari Count Rudolfon Hendo.
Dia adalah gadis yang diejek dan dilecehkan oleh para putri bangsawan pada hari pertama Mia dan yang lainnya tiba di Akademi St. Noel.

"Ada apa?"

Ketika Anne berbicara padanya, gadis itu menggelengkan kepalanya dengan wajah bermasalah.....

"Mohon, Nona Tiona, Dalam masalah, Tolong, Bantu."

Dia mengucapkan kata-kata itu dengan terbata-bata.



~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]


Terima kasih telah membaca
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung
Like juga fanpagenya yaaa~


Support Bujangga on:

Post a Comment

Post a Comment

Free to post any comment, but...
Please don't spam, toxic, and disrespect to others.