Tearmoon Empire Story I - Bab 45

Tearmoon Empire Story (WN)
Lakon 1 - Tuan Putri Yang Terpancung


Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/47




45 - Kelas dimulai!


Dua hari selepas Pesta Penyambutan Siswa Baru.
Setelah masa pengenalan selesai, kelas akhirnya dimulai.
Dengan senyuman terpampang diwajahnya, Mia memandangi teman-teman sekelasnya, yang nampak sedikit cemas dan gelisah akan kehidupan baru mereka.
Hal itu jelas saja, bagaimanapun, Mia telah mengalaminya sebelumnya.
Terlebih, dia telah mengetahui tentang isi dari mata pembelajaran.
Dia sendiripun juga telah mempelajari penerapannya.

――Hnhnnn, ini sih mudah saja!

Dan begitulah seterusnya.

"Jika ada sesuatu yang tidak kalian dipahami nanti, silakan ajukan saja pertanyaan pada diriku!"

Dia bahkan melontarkan pernyataan seperti itu pada beberapa siswa.
Harapnya....

Beberapa menit kemudian setelah kelas dimulai,

"A, eh?"

Mia menyadari.

――Ini sungguhlah aneh, diriku sama sekali tidak mengingat semuanya.

Mia telah lupa, bahwa ia bukanlah murid yang teladan dan rajin.
Mia terlahir dengan bakat alami "Melupakan segala ketidaknyamanan" yang melekat pada pribadi politisi!

Pertama, selama ia berada di kekaisaran, ia hanya mempelajari apahal yang diperlukan bagi dirinya untuk menghindari nasib pemancungannya. Namun itu hanyalah bias.
Mia hanya memiliki taraf pengetahuan pada tingkat bahwa jika ia mencoba mengajar orang lain, itu adalah suatu tindak kelancangan.
Dalam ilmu aritmetika tebaru, Mia sangatlah kesusahan. Sebagai seorang humaniora (ia memilih disiplin humaniora karena ia tidak pandai dalam disiplin eksakta...), otaknya akan berasap setiap kali ia mencoba untuk menghitung angka.

――I, i, in, ini b, bu, buruk!

Mia panik.
Akan sangat memalukan dirinya jika ia malah tidak mampu menjawab setelah apa yang telah ia perbual sebelumnya.
Setelah ia menyelesaikan semua kelas hari itu, Mia bergegas kembali menuju kamarnya secepat mungkin sebelum seseorang berusaha bertanya padanya.

"Anne! Annee~!"
"P, Putri Mia, ada apa gerangan?"

Ketika dia melihat bergegas memasuki kamar, Anne terkejut.

"Anne, hadirilah kelas aritmetika dengan diriku besok!"
"Eh?"

Di Akademi St. Noel, dimungkinkan bagi siswa untuk membawa seorang petugasnya untuk membersamainya menghadiri kelas. Banyak dari mereka membawa petugas mereka yang memiliki kapasitas pengetahuan dan kecerdasan untuk mendukung proses belajar mereka.
Tetapi Anne tidaklah memenuhi kapasitas itu. Karenanya, Anne ragu-ragu.
Menyaksikan tanggapan itu, Mia berpikir sejenak...

"Ah, selama dirimu menghadiri kelas, dirimu bisa menyesuaikan ulang beban kerja dirimu. Boleh bagi dirimu untuk merapihkan kamar yiap dua hari sekali, Dirikupun akan membantu jua."
"Hal seperti itu! Saya tidak akan melakukannya, Jikalaupun saya akan membersamai. Saya akan tetap melakukan pekerjaan penuh!"
"Tidak, jika seperti itu diriku tidak akan mampu untuk melakukan peninjauan materi."
"Eeh?"
"Ah...."
Ini adalah konten terjemahan yang diterjemahkan di pemudatunawisata.my.id, jadi pastikan membaca dari sini ya!
Lidahnya terpeleset. Bahkan seorang Mia memiliki harga diri.
Ia tak kuasa untuk mengatakan pada Anne, yang mempercayainya, meyakininya, juga menghormatinya, perkataan "Pelajarilah untuk diriku, lalu ajari diriku bagian yang diriku tidak kuasai!".

"I, ilmu aritmetika itu pastinya kelak akan berguna berguna bagi dirimu, Anne."

Kata Mia, perkataannya sendiri itu menyakitkan bagi dirinya sendiri juga.
Bagaimanapun, aritmetika pastilah memang berguna. itu adalah disiplin yang amat penting dalam dunia niaga. Terlebih, disiplin ilmu yang dipelajari dari Akedemi St. Noel adalah disiplin ilmu paling aktual. Jika seseorang mempelajarinya dengan serius, pastinya itu akan bermanfaat dalam banyak bidang.

"P, Putri Mia...... demi seorang seperti saya...."

Tanggap Anne, begitu emosional.

"Sungguh terima kasih banyak atas segala kebaikan anda, Putri Mia. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membalas kebaikan anda."
"E, eee...."

Tanggapan yang begitu tulus dan jujur dari Anne itu memicu perasaan bersalah dalam diri Mia.

"Di, dirimu tidak perlu khawatir akan hal itu. Diriku tidaklah begitu menguasainya jua, jadi diriku ingin dirimu bisa membantu diriku dalam disiplin itu."

Mia berusaha menyeimbangkan perasaan bersalahnya dengan entah bagaimana menambahkan kejujuran. Seperti biasa, bagaimanapun jua Mia adalah seorang yang mendahulukan kepentingan dirinya.

"Putri Mia....."

Namun bagi Anne, perkatannya itu bak alasan yang ditambahkan dengan segera untuk membuatnya merasa lebih baik.
Sebagai seorang jelata, ia mendapatkan ilmu dari St. Noel, tidak hanya gratis, ia bahkan dibayar. itu adalah suatu anugerah yang tidak terfikirkan.
Anne ingin terus membersamai Mia kemanapun ia pergi di masa depan. Bahkan jika Mia menikah dengan seseorang dari negara asing dan pergi kesana, ia akan tetap membersamainya dan merawat serta menjaganya sampai akhir.
Itu hanyalah pengandaian dari Anne belaka. Mungkin di suatu hari nanti akan tiba saatnya ia akan berhenti menjadi pelayan eksklusif Mia.
Mia mungkin mencoba memberitahunya untuk memperoleh pengetahuan sebanyak mungkin sebelum hari itu tiba.

――Atau mungkin.....

Mia sungguh menganggap bahwa dirinya sebagai punggawa terpercayanya. Membantu memperlengkapi dirinya dengan pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang punggawa terpercaya.
Fakta bahwa dia diharapkan untuk meningkatkan kompetensinya adalah sisi lain dari kepercayaan.
Anne sadar bahwa pemikirannya itu sangatlah terlalu nyaman, akan tetapi.....

"Putri Mia, saya, akan melakukan yang ter-terbaik."

Motivasi dalam diri Anne makin dan semakin meningkat.



~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]


Terima kasih telah membaca
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung


Support Bujangga on:

Post a Comment

Post a Comment

Free to post any comment, but...
Please don't spam, toxic, and disrespect to others.