[ID] Fixed Damage - Bab 19 & 20

Koibito o Netorare, Yuusha Party Kara Tsuihou Sa Retakedo, EX Skill [Kotei Dameeji] ni Mezamete Muteki no Sonzai ni. Saa, Fukushuu o Hajimeyou.

Lakon 2 - Darkness dan Si Saintess


Src: syosetu



19 - Pembalas dan Saintess 3



"Shea, dapatkan kakinya."

Sebelum mendengarkan ceritanya, aku memrintahkan ksatria perempuan [Subordinate]-ku.

"Baik, Chrome-sama."

Shea mengangguk dan mendudukkan Irina, menjatuhkannnya seolah kedua kakinya terlempar ke depan.

Pertama-tama, bersiap untuk pengakuan pertama.

"Bicara."

Aku mendesak Irina.

"... Kutukan Terlarang "Chain of Darkness". Kekuatannya adalah untuk menyedot kebencian dan keputusasaan korban, untuk menciptakan [Kegelapan], dan untuk memberikan manusia yang dipilih kekuatan [Cahaya] yang dihasilkan oleh [Kegelapan] yang tercipta."
"Dengan kata lain, Saat [Kegelapan] lahir dalam diriku, dan berkat itu Yuno mendapatkan [Cahaya]... benar?"
"Ya. Itu yang dijelaskan Valery-san."

Dan Irina,

"Untuk membuatmu putus asa, Umm, aku harus menyelingkuhimu ... Dengan melakukan itu, [Kegelapan]-mu akan lebih pekat......"

Mengejutkannya, Irina mengatakan dengan jujur, Apa dia menghindari membuat alasan untuk menimbulkan kemarahan tambahan dariku?.

"Alasan kamu dipilih adalah karena permintaan khusus Valery-san dan Yuno. Aku belum diberi tahu alasannya."

Dengan kata lain, tanyakan pada Valery dan Yuno untuk alasan sebenarnya.
Tentu saja, Irina benar-benar tahu alasannya dan mungkin saja menyembunyikannya.

Yah, tak apalah.

"Pertanyaan selanjutnya."

Aku bertanya tentang pertanyaan yang ingin aku ketahui lebih banyak.

"Apakah kamu bermaksud mengkhianatiku sejak awal?"
"...! ... tidak, itu tidak benar! Aku sangat mencintaimu."
"Bukankah kau mantab-mantab dengan Yune dimalam aku melamarmu?"
"Sungguh, aku benar-benar cinta padamu."

Irina mengeluarkan nafas sedih.

"Tapi, aku punya ambisi. Aku tidak ingin berakhir hanya sebagai pendeta──Aku ingin kedudukan yang lebih tinggi. Aku ingin menjadi Saintess yang bisa tercantum dalam sejarah dari generasi ke generasi."
".....Hnn"
"Awalnya, itu hanya keinginan kecil, tapi berubah menjadi ambisi, dan tumbuh semakin besar dari hari ke hari sehingga aku tidak bisa mengendalikannya lagi."

Irina melanjutkan.

"Saat bersaing dengan Hero party lain, ambisiku tumbuh tanpa batas. Kupikir hanya Yuno, yang mendapatkan [Cahaya], yang bisa memenuhinya."
"Jadi──itu sebabnya kau berpaling padanya?"
"Tapi, umm ...... saat itu, entah kenapa itu terjadi!"

Irina berteriak.

"Kau meninggalkanku untuk Yuno, apakah itu artinya kau telah ditipu?"
"Itu benar! Satu-satunya yang benar-benar aku cintai adalah dirimu! Terlepas dari ambisiku, adalah sebuah kesalahan untuk membiarkan ragaku untuk pria lain. Bahkan sekarang, aku masih menyesalinya. Aku masih memiliki perasaan padamu dari lubuk hati...... "

Tanpa mengatakan apapun, aku melangkah sedikit.

"Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaa!?"

Suara pahit seperti binatang keluar dari mulut Irina.

Kakinya menyentuh jangkauan [Fixed Damage] dan darah segar dimuntahkan.
Aku dengan hati-hati menyesuaikan jarak agar tidak membunuhnya, dan hanya melukai kakinya saja.

──Aku telah melatih keterampilanku dalam dua tahun terakhir.

Nilai dan jangkauan efeknya tidak berubah, tetapi aku mempelajari teknik membatasi area yang akan terdampak dengan penyesuaian jarak yang baik.

Semuanya untuk saat ini.

Mungkin, kakinya akan mengalami kerusakan yang tidak dapat disembuhkan lagi jika dia terdampak sekali lagi.

"Berikutnya adalah lengan. Shea."
"Baik, Chrome-sama."

She membuat lengan Irina menjulur sesuai dengan perintahku.

"H, hentikan ..... Aku mohon, tolong hentikan ..."

Teriak Irina, tapi aku dan Shea hanya mengabaikannya.

"Bagaimana dengan pria tadi? Apa dia juga menipumu?"
"Itu, itu, itu ... aku digagahi secara brutal! Dia mengoleskan obat padaku dan mengacak-acak tubuhku──Agggh, aaaaaaaaaaagggyaaaaaaaaaaa!"

Kali ini, lengannya.
Anggota gerak Irina sekarang sudah nirfungsi.

"Aa... ghh... Chrome~ ........."
"Dusta terang-terangan yang tidak sedap dipandang, Irina"

Aku memandang remeh dengan dingin padanya.

"Pada akhirnya, semua yang telah kamu lakukan hanyalah menghitung untung-rugi. Siapapun akan kau gunakan untuk memenuhi apa yang kau inginkan──"

Kenapa aku jatuh cinta padanya ya, aku penasaran.

Tidak, ketika dia menjadi kekasihku, dia bukanlah wanita seperti itu.
Aku ingin berpikir begitu.

Awalnya, bukanlah kebohongan bahwa aku jatuh cinta padanya.
Ada keinginan untuk mempercayai setiap kata-katanya.

Meskipun menyesalinya, itu masih merupakan pemikiran penting bagiku──.

Tapi, apakah itu juga dusta?
Aku tidak lagi tahu bagian mana kebenaran itu dan dusta itu.

Tentunya, aku tidak akan mengetahuinya selamanya.

──Aku juga tidak merasa saya ingin tahu.

Aku merasa bahwa penyesalanku yang telah membara sejak lama menghilang sedikit demi sedikit.
Aku melihat ke arah Irina, yang berdarah dan menderita, dengan terkejut dalam perasaan terbangun ini.

"Tidak, jangan bunuh aku! Tolong jangan bunuh akuuuuuuu!"

Irina berteriak.

Seperti yang sudah diduga, Dia tidak mampu mempertahankan penampilan sucinya itu.
Menampakkan sifatnya, dia berteriak memohon hidupnya.

Wajahnya yang penuh air mata sangatlah jelek.

"Ayo kita menjadi kekasih lagi, seperti yang kita lakukan di masa lalu? Kamu bisa memeluk tubuh ini selama dan sebanyak yang kamu mau! Dan bahkan uang... aku akan menjadi Supreme Priest jadi aku bisa memberimu sebanyak mungkin. seperti yang kamu inginkan! Benar? Kamu juga, masih memiliki perasaan padaku, bukan? Aku, aku jauh lebih baik daripada wanita di sana? Baik wajah maupun tubuh──"
"Tenanglah, Irina. Aku tidak akan membunuhmu."

Aku tersenyum.

Baik kemarahan maupun kebencian tidak akan pernah hilang.
Bahkan sekarang, ada nyala api yang masih bersemayam membakar dadaku.

Namun, masih ada ruang untuk mengamati keadaan seperti itu dengan tenang.

"Lagipula, Kita pernah jadi kekasih, kan Irina."

Kataku sambil bersikap polos.

"Chrome... Terima kasih banyak"

Ekspresi Irina hancur.

Meski begitu, aku tidak yakin dia percaya kata-kataku begitu saja.
Namun, dia yang saat ini berada dalam situasi di mana bagian tubuhnya telah hancur, perlawanannya telah disegel, dan dia tidak punya pilihan selain memercayai kata-kataku.
Aku mencoba untuk berperilaku dengan cara yang tidak merusak mood-ku, kan.

Tapi──Sayang sekali, Irina.
Apa pun sikap yang kau tampakkan, aku telah memutuskan.

Balas dendam padamu──telah memasuki tahap puncak.

Mulai dari saat ini, eksekusi.



[Akhir Bab]




10 - Perasaan di hari itu t'lah pudar




"Tenanglah, Irina. Aku tidak akan membunuhmu, tapi──"

Aku memandang rendah pada Irina, yang sedang mengerang akan tangan-kakinya yang hancur.

"Ada dua syarat. Pertama──Akui semua apa yang telah dilakukan oleh party kalian."
"Pengakuan...?"

Irina mengerutkan kening.

"Jelaskan peristiwa dua tahun lalu secara detail dan simpan menggunakan sihir audio. Aku akan menyebarkannya ke seluruh dunia."
"I, itu──."

Irina mepucat.

"Bukankah ada sihir pendeta tingkat tinggi semacam itu? Dengan kekuatan yang kau miliki, pengakuan itu dapat disimpan menggunakan sihir audio yang tidak dapat digandakan. Itu adalah bukti bahwa kau telah berbicara atas dirimu sendiri."

Aku melihat ke arah Irina.

"Jika tidak, aku akan membunuhmu. oke?"
"B, baik....."

Dia tak punya pilihan.

Jika dia mengakui dosa-dosanya ke seluruh dunia──beberapa mungkin percaya, beberapa mungkin tidak, tapi reputasi Irina akan hancur.



──Seperti yang aku perintahkan, Irina merekam pengakuan dosa mereka dengan sihir audio dan menyegelnya dalam orb kecil.

"I, ini dia ......"

Sebuah bola ditempatkan di sisi Irina yang merangkak.

"Shea, ambillah."
"Baik, Chrome-sama."

Shea mengambil bola itu dan menyimpannya di sakunya.
Aku rasa ini harus disebarkan ke seluruh dunia pada waktu yang tepat.

"Lalu, syarat yang kedua adalah."

Dan inilah permainan yang sebenarnya.
Untuk menuntaskan balas dendamku.

"Jadilah bawahanku"
"Eh....?"

Irina memasang wajah bingung.

"Aku bisa menjadikan seseorang sebagai [Subordinate]. Gampangnya, kau akan berada di bawah kendaliku dan menjadi bagian dari kekuatanku."

Kondisi dan skill yang bisa diberikan telah diperiksa sebelumnya.
Untuk menyelesaikan balas dendamku pada Irina.

"Aku, terlebih ...?"
"Melayani kekasih yang dikhianati sebagai bawahan──bukankah itu memalukan, Irina? Ini adalah balas dendamku."
"A, aku mengerti. Aku akan melayani Chrome."

Irina menggigit bibirnya dan mengangguk.
Dia membuat tampilan yang terlihat sangat sedih, tapi aku tahu.

[Apa, inikah balas dendammu?]

Dia mencibir di dalam benaknya.

[Itu harga yang murah jika hidupku selamat]
[Aku akan menundukkan kepalaku sebanyak yang dierlukan]
[Jika kau mau menggerayangiku, lakukan sebanyak yang kau mau]

Saya bisa mendengar suara semacam itu.

Tapi aku juga mencibirnya di dalam benakku.

Apa menurutmu balas dendamku cukup hanya dengan segini saja, Irina?

"Menadikan wanita ini [Subordinate]-ku. Maka dia akan terkecualikan dari [Fixed Damage], kan?"

Aku memeriksa hal ini dengan [Darkness].

["Benar. Setelah kamu menjadikan Irina sebagai [Subordinate], [Fixed Damage] tidak akan menyakitinya. Juga, [Subordinate] tidak bisa menyakitimu."]

[Darkness] membalas.

"Lalu, seperti yang kukatakan, jadikan Irina sebagai [Subordinate]-ku"
["Mengonfirmasi kehendak master. Memberi wewenang kepada Irina Valim sebagai [Subordinate] master."]

Di saat yang sama, dahi Irina bersinar pucat.

Pola hitam-ungu muncul.
Itu adalah pola yang terlihat seperti bentuk hati.

"Sekarang Anda adalah [Subordinate]-ku. Lalu, sumpahkan kesetiaanmu."
"Baik, Chrome──tidak, saya harus memanggil anda Chrome-sama mulai sekarang. Maafkan kekasaran saya."

Irina berbicara dengan hormat.
Sambil merangkak, dia menundukkan kepalanya dan mengusap dahinya ke tanah.

"Tolong perintahkan apapun yang anda inginkan. Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk perintah anda."

Wanita yang baik.

"Baiklah, mari kita perkuat bawahanku."

Kataku dengan tenang.

"Akan merepotkan jika tangan-kaki tetap hancur. Aku akan membuatmu bisa bergerak bebas."
"....! T, terima kasih banyak"

Irina mengangkat wajahnya.
Ekspresinya bersinar.

Aku puas.

Begitu harapan telah diangkat, kemudian membantingnya ke dalam keputusasaan tepat di saat berikutnya.
Kesenangan itu.

"Sekarang, terima ini──[Subordinate]-ku Irina"

Aku memilih skill yang bisa diberikan dari [Darkness] dan memberikannya padanya.

Nama dari skill itu adalah──.




[Demonic Beastification], itulah skillnya.




"Hyaaaaaaaaaaa... gyaaaaaaaaaaaa...!?"

Irina menjerit.

Tangan yang hancur tumbuh menyeramkan, dan kakinya menjadi kaki arthropoda.
Kulitnya yang putih dan halus ditutupi oleh kerangka luar seperti armor.
Wajah cantiknya menjadi penuh kerutan, berubah menjadi penampilan seperti iblis dengan ekspresi marah dan sedih.

"Tidak... apa, ini... tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkk..."

Irina terus berteriak putus asa.

Seharusnya tidak ada rasa sakit.
Namun, dia pasti merasakan ketakutan dan rasa jijik bahwa tubuhnya sendiri telah berubah menjadi sesuatu selain dirinya dan itu adalah binatang iblis yang jelek.

Saintess yang cantik dan anggun telah lenyap dari dunia ini.
Yang tersisa hanyalah monster haus darah yang mengerikan.

Karena efek skill, dia tetap dalam bentuk binatang iblis ini sampai dia mati.

"Inilah akhirmu, Irina"

Aku menatap ke arah [Subordinate] binatang iblis itu.

"Setidaknya berlakulah layaknya 'Orang Suci', dedikasikan dirimu untuk umat manusia sampai kau mati──Aku memerintahkanmu untuk memburu sisa-sisa pasukan Raja Iblis."
"Giiiiiiiiaaaaaaaaaa~ agghhhhuuooooooooooooo~"

Binatang iblis itu, yang sebelumnya adalah Irina, mengaum.

Kesadarannya sebagai manusia masih tersisa.
Tapi dia tidak bisa mengucapkan kata-kata manusia dan tidak bisa melawan perintahku.

Kehidupan Irina sebagai manusia telah berakhir.

Mulai sekarang, dia akan terus bertarung melawan sisa-sisa pasukan Raja Iblis.
Sampai ujung nyawanya, sesuai perintah yang sudah aku berikan.

Kekuatan serangannya rendah, tetapi regenerasinya diatur ke tipe monster yang sangat tinggi, jadi dia tidak akan mati dengan mudah.

Meskipun terluka oleh sisa-sisa pasukan Raja Iblis dan terus menderita, dia tidak mati.
Kamu harus terus semangat berjuang, Irina.

Dengan penampilan monster yang menakutkan, sambil mempertahankan alasannya sebagai manusia──Dia meratap dalam keputusasaan.


~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]


Terima kasih telah membaca disini
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung


Support Bujangga on:

Post a Comment

Post a Comment

Free to post any comment, but...
Please don't spam, toxic, and disrespect to others.